PENINGKATAN KESADARAN STAKEHOLDER MELALUI SOSIALISASI ILMIAH SUMBERDAYA ABIOTIK DI PANTAI BLEKOK, KABUPATEN SITUBONDO, JAWA TIMUR DALAM RANGKA PENGELOLAAN NYA SEBAGAI WILAYAH EKOWISATA
DOI:
https://doi.org/10.31258/Keywords:
Stakeholder, Pengelolaan, Pantai Blekok, Ekowisata MangroveAbstract
Pantai merupakan salah satu objek wisata yang memiliki daya tarik bagi wisatawan karena wujud dan suasana yang variatif, dengan melandaskan pada aspek eksplorasi, konservasi, dan pengelolaan secara terpadu. Salah satu aspek pembangunan pada bidang ekowisata diharapkan mampu mewujudkan pengelolaan ekosistem secara berkelanjutan adalah melalui pengembangan ekowisata. Pembangunan pariwisata berkelanjutan harus memanfaatkan sumber daya alam secara optimal sesuai daya dukung sehingga tidak menimbulkan kerusakan, menghormati sosial budaya masyarakat, memastikan manfaat ekonomi yang berkelanjutan serta terdistribusi secara adil pada seluruh stakeholders. Untuk mewujudkan kondisi yang berkelanjutan ini seluruh stakeholder membutuhkan suatu informasi yang ilmiah tentang sumberdaya alam baik biotik maupun abiotik yang dapat memberikan informasi yang selanjutnya akan membantu keputusan dalam menjalankan pengelolaan suatu wilayah ekowisata yang berkelanjutan. Dengan adanya database sumberdaya biotik maupun abiotik ini diharapakan akan memberikan solusi atas segala permasalahan tentang pengelolaan ekowisata secara bijak. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesadaran stakeholder dalam melakukan pengelolaan secara berkelanjutan di wilayah pantai ekowisata Blekok ini adalah diawali dengan melakukan penelitian tentang sumberdaya yang terdapat di wilayah ekowisata pantai Blekok. Sehingga dengan adanya data ilmiah ini akan dapat mendukung pengelolaan secara berkelanjutan. Setelah adanya database ini maka solusi yang ditawarkan oleh kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah dengan menyampaikan hasil penelitian ilmiah tentang sumber daya alam yang ada di pantai Blekok ini melalui sosialisasi kepada seluruh stakeholder yang berhubungan dan berwenang dalam mengelola Kawasan ini.
Downloads
References
Ali. (2004). Pemanfaatan potensi sumberdaya pantai sebagai obyek wisata dan tingkat kesejahteraan masyarakat sekitar lokasi wisata (Studi kasus di kawasan wisata Pantai Kartini Jepara). Semarang: Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.
Ashary, L., Rukmana, R. S., Siddiq, M., Lindiana, L., Sari, R. P., Pratama, A., & Astiana, P. A. (2019). Pkm Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelompok Sadar Wisata Kabupaten Situbondo. INTEGRITAS: Jurnal Pengabdian, 3(2), 109-126.
Carter, R.W.G. (1988). Coastal Environtments: An Introduction to the Physical Ecological and Cultural Systems of Coastlines. Academic Press: London.
Fandeli. (2000). Pengusahaan pariwisata. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
FAO. (2002). FAO’s database on mangrove area estimates, by M.L. Wilkie, S. Fortuna and & O. Souksavat. Forest Resources Assessment Working Paper No. 62. Rome.
Harahap, N., & Setiawan. (2017). Indeks Kesesuaian Ekowisata Mangrove Di Kabupaten Malang. ECSOFiM: Journal of Economic and Social of Fisheries and Marine. http://dx.doi.org/10.21776/ub.ecsofim.2017. 004.02.05.
Hilmi, E., Siregar, A.S., & Febryanni, L. (2017). Struktur Komunitas, Zonasi dan Keanekaragaman Hayati Vegetasi Mangrove di Segara Anakan Cilacap. Omni-Akuatika. https://doi.org/10.20884/1.oa.2015.11.2.36.
Husamah, H., & Hudha, A.M. (2018). Evaluasi Implementasi Prinsip Ekowisata Berbasis Masyarakat dalam Pengelolaan Clungup Mangrove Conservation Sumbermanjing Wetan, Malang. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management). https://doi.org/10.29244/jpsl.8.1.86-95.
Hutabarat, et al., (2009). Pengelolaan pesisir dan laut secara terpadu. Bogor: Pusdiklat Kehutanan, SECEM dan Korea International Cooperation Agency
Indrizal. (2014.) Diskusi Kelompok Terarah Focus Group Discussion (FGD) Prinsip Prinsip dan Langkah Pelaksanaan Lapangan. Skripsi. Universitas Andalas Padang, Sumatera Barat.
Martuti, N.K.T., Susilowati, S.M.E., Nur Sidiq, W.A.B., Mutiatari, D.P. (2018). Peran Kelompok Masyarakat dalam Rehabilitasi Ekosistem Mangrove di Pesisir Kota Semarang. Jurnal Wilayah dan Lingkungan, 6(2):100-114.
Nur, H. (2018). Identifikasi Struktur Komunitas Ekosistem Mangrove di Desa Kalibatur, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.Universitas Brawijaya Malang.
Prawtiwi, R., Aswandy, I. (2013). Crustacea di Pantai Prigi dan Pantai Popoh Selatan Jawa. Oseana, XXXVIII(4):37-46.
Tomascik, T., Mah, A.J., Nontji, A., Moosa, M.K. (1997.) The Ecology of the Indonesian Seas Part Two. Periplus Editions (HK) Ltd: Singapore.
Tomlinson, P.B. (1986). The Botany of Mangroves. Cambridge University Press: New York.