Penerapan Inovasi Tepung Ikan Biang (Ilisha elongata) pada Pengolahan Biskuit Fungsional Sebagai Produk Pangan untuk Penanganan Stunting

Authors

  • Sumarto Sumarto Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

DOI:

https://doi.org/10.31258/jruce.4.1.9-18

Keywords:

Biskuit, Fungsional, Ilisha elongata, Tepung Ikan Biang

Abstract

Tepung ikan biang memiliki nutrisi yang tinggi yang dapat dikembangkan dalam fortifikasi produk pangan fungsional. Tujuan kegiatan penelitian dan pengabdian ini untuk menerapkan inovasi teknologi tepung ikan biang kaya nutrisi pada pengolahan biskuit fungsional untuk dijadikan sebagai produk pangan dalam proses penanganan stunting di wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi Riau. Penambahan tepung ikan biang 4% (8g) merupakan formulasi terbaik yang diterapkan dalam pengolahan biskuit fungsional dengan karakteristik produk rupa biskuit rapi berwarna kekuningan, memiliki rasa khas enak dan gurih, beraroma harum khas biskuit dengan tesktur rapuh dan kering. Kandungan nutrisi biskuit ikan biang memiliki kadar air 3,91%, protein 17,31%, lemak 19,54%, abu 2,43%, karbohidrat 56,81%, kandungan kalsium 183,6 mg/kg, phosfor 52 mg/kg, iodium 127 mg/kg, dan zat besi 6,3 mg/kg. Biskuit berpotensi dijadikan sebagai produk pangan untuk penanganan stunting bagi tenaga kesehatan di Kabupaten Kepulauan Meranti

Downloads

Download data is not yet available.

References

[BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Meranti. (2020). Statistik Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti, Selatpanjang.

[BPS] Badan Pusat Statistik Provinsi Riau. (2020). Provinsi Riau dalam Angka. Badan Pusat Statistik Provinsi Riau. Pekanbaru.

Afrinis N, Verawati B, Harahap DA. (2018). Formulasi dan Karakteristik Bihun Tinggi Protein dan Kalsium dengan Penambahan Tepung Tulang Ikan Patin (Pangasius hypopthalmus) untuk Balita Stunting. Jurnal Media Kesehatan Masyarakat Indonesia (MKMI), 14(2): 157-164.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2017). Hasil Pemantauan Status Gizi. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2013). Hasil Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Dahlia, Sumarto, Desmelati dan Suparmi. (2019). Teknologi Pengolahan Biskuit Ikan Gabus. Teknologi Tepat Guna. Penerbit URPress. ISBN 978-979-792-930-5. Pekanbaru.

Dahlia, Sumarto, Desmelati, Suparmi dan Tjipto, L. (2019). Penerapan Teknologi Diversifikasi Biskuit Dengan Penambahan Tepung Ikan Gabus (Ophiocephalus striatus) Di Desa Pangkalan Pisang Kecamatan Koto Gasib Kabupaten Siak Provinsi Riau. Journal of Rural and Urban Community Enpowerment, 1(1): 41-50.

Dewi, E. K. dan Nindya, TS. (2017). Hubungan Tingkat Kecukupan Zat Besi Dan Seng Dengan Kejadian Stunting Pada Balita 6- 23 Bulan. Amerta Nutrition, 1(4): 361–368.

Dewi Kadek Dwika Puspita. (2015). Perbedaan Konsumsi Zinc pada Anak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang Stunted dengan yang tidak Stunted di Kota Denpasar. Jurnal Virgin, 1(1): 70-78 .

Dewita, Syahrul, dan Isnaini (2011). Pemanfaatan Konsentrat Protein Ikan Patin (Pangasius hypothalmus) Untuk Pembuatan Biskuit dan Snack. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 14(1): 30 – 34

Herpandi H, Ridhowati S, Nopianti R, Lestari S, dan Widiastuti I. (2021). Pemberdayaan ekonomi kreatif masyarakat melalui pelatihan pembuatan dendeng udang di Desa Sungsang II, Banyuasin II. Riau Journal of Empowerment, 4(1):21-28.

Gardjito M. (2013). Pangan Nusantara: Karakteristik dan Prospek untuk Percepatan Diversitifikasi Pangan. Jakarta: Kencana Perdana Media Group. Halaman 320-355

Irawan, A. (2005). Pengawetan Ikan Hasil Perikanan. CV. Aneka, Solo.

Kementerian Kesehatan RI. (2015). Buku Saku Pemantauan Status Gizi dan Indikator Kinerja Gizi Tahun 2015. Jakarta: Direktorat Gizi Masyarakat-Kemenkes Republik Indonesia.

Kementerian Kesehatan RI. (2018). Buku Saku Pemantauan Status Gizi Tahun 2017. Jakarta: Kementrian Keseharan Republik Indonesia.

Kementerian Kesehatan RI. (2019). Hasil Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) 2019. Jakarta.

Sineke, J dan Mirna K. (2020). Pemberian Makanan Ringan (Biskuit) Berbahan Dasar Pangan Lokal Tepung Tulang Ikan Malalugis (Decapterus Spp) Dan Bihun Dalam Meningkatkan Status Gizi Anak Balita Stunting Usia 1-2 Tahun. Jurnal Gizido, 12(2):87-98.

Suarni. (2009). Prospek pemanfaatan tepung jagung untuk kue kering (cookies). Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 28(2): 63 -71

Sumarto, Desmelati, dan Dahlia. (2018). Karakterisasi mutu tepung ikan biang dengan sistem pemasakan berbeda (pengukusan dan presto). Laporan Penelitian Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Riau, Pekanbaru.

Sumarto, Desmelati, dan Suparmi. (2019). Pengaruh Formulasi Tepung komposit ikan biang dan sagu terhadap mutu produk kerupuk. [Laporan Penelitian] Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau, Pekanbaru.

Sumarto, Rahman K, Desmelati, dan Dahlia. (2021a). Produksi dan Pengembangan Tepung Komposit Ikan Biang (Ilisha elongata) dan Sagu Terhadap Inovasi Teknologi Fortifikasi Produk Pangan Fungsional. [Laporan Penelitian] Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Riau. Pekanbaru.

Sumarto, Rahman K, Desmelati, dan Dahlia. (2021b). Produksi dan Pengembangan Tepung Komposit Ikan Biang (Ilisha elongata) dan Sagu Terhadap Inovasi Teknologi Fortifikasi Produk Pangan Fungsional (lanjutan tahun kedua). [Laporan Penelitian] Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Riau. Pekanbaru.

Sumarto, Desmelati, Dahlia, Suparmi, Dewita dan Pareng R. (2022). Pengembangan Alih Teknologi Pengolahan Mie Sagu Ikan Biang (Ilisha elongata) Di Kube “Dian Lestari” Selatpanjang Kabupaten Kepulauan Meranti. Journal of Rural and Urban Community Empowerment, 3(2):37-44.

Downloads

Published

2022-10-09

How to Cite

Sumarto, S. (2022). Penerapan Inovasi Tepung Ikan Biang (Ilisha elongata) pada Pengolahan Biskuit Fungsional Sebagai Produk Pangan untuk Penanganan Stunting. Journal of Rural and Urban Community Empowerment, 4(1), 9-18. https://doi.org/10.31258/jruce.4.1.9-18

Most read articles by the same author(s)