Sosialisasi Stunting dan Usaha Pencegahan di Desa Bukit Batu Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis, Riau
DOI:
https://doi.org/10.31258/jruce.6.1.54-59Keywords:
Stunting, SosialisasiAbstract
Stunting (pengkerdilan) merupakan gangguan pertumbuhan serta perkembangan yang dialami oleh balita. Kasus ini banyak ditemui hampir di seluruh wilayah di Indonesia, termasuk di Provinsi Riau. Untuk mencegah terjadinya stunting di dalam masyarakat, maka perlu dilakukan sosialisasi di Desa Bukit Batu Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis, Riau. Sosialisasi stunting dilakukan melalui metode ceramah dan diskusi dan pemeriksaan kesehatan anak-anak dibawah lima tahun (balita) bekerjasama dengan tim Posyandu Desa Bukit Batu. Kegiatan ini diikuti oleh 27 peserta, terdiri dari kader Posyandu 2 (dua) orang, bidan desa 1 (satu) orang dan ibu rumah tangga sebanyak 24 orang. Data Monografi Desa Bukit Batu tahun 2023 menunjukkan jumlah balita sebanyak 218 orang. Data dari Posyandu desa dan hasil pengamatan langsung oleh Mahasiswa KUKERTA Universitas Riau menunjukkan adanya angka kelahiran, kenaikan dan penurunan berat badan balita pada bulan Juni, Juli dan Agustus 2023. Kenaikan berat badan balita tertinggi (67,86%) terjadi pada bulan Agustus 2023.
Downloads
References
[WHO] World Health Organization. (2019). Child Stunting. World health statistics data visualizations dashboard.
Ahmad, S.N.A., Dadang, D., & Latipah, S. (2022). Sosialisasi stunting di masyarakatKotaTangerang. SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 6(2), 704-708.
Apriluana, G., & Fikawati, S. (2018). Analisis faktor-faktor risiko terhadap kejadian stunting pada balita (0-59 bulan) di negara berkembang dan asia tenggara. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 28(4), 247-256.
Indrastuty, D., & Pujiyanto, P. (2019). Determinan sosial ekonomi rumah tangga dari balita stunting di Indonesia: analisis data Indonesia Family Life Survey (IFLS) 2014. Jurnal Ekonomi Kesehatan Indonesia, 3(2), 3.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemkes R.I). 2022. Buku Saku Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI). Diakses dari: https://ayosehat.kemkes.go.id/materi-hasil-survei-status-gizi-indonesiassgi-2022
Mosha, D., Liu, E., Hertzmark, E., Chan, G., Sudfeld, C., Masanja, H., & Fawzi, W. (2017). Dietary iron and calcium intakes during pregnancy are associated with lower risk of prematurity, stillbirth and neonatal mortality among women in Tanzania. Public Health Nutrition, 20(4): 678-686.
Nursyirwani, N., Feliatra, F., Siregar, Y.I., & Batubara, U.M. (2023). Pemberdayaan kelompok masyarakat nelayan sebagai upaya pengembangan hasil tangkapan nelayan di Desa Bukit Batu Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis. Laporan Pengabdian Kemajuan kepada Masyarakat. LPPM Universitas Riau, Pekanbaru.
Nuzrina, R. (2020). Upaya peningkatan pengetahuan mengenai gizi seimbang pada penjamah makanan kantin Universitas Esa Unggul. Jurnal Abdimas 6(2): 103-107.
Sutarto, S., Mayasari, D., & Idriyani, R. (2018). Stunting, faktor resiko dan pencegahannya. Jurnal Agromedicine, 5(1): 540-545.
Wulandari, Z., & Arief, I.I. (2022). Tepung telur ayam: Nilai gizi, sifat fungsional dan manfaat. Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan, 10(2): 62-68.