Pelatihan Teknik Batik Ecoprint Mangrove pada Mitra KPM Sekat Bakau Desa Buruk Bakul Kabupaten Bengkalis
DOI:
https://doi.org/10.31258/jruce.6.1.60-65Keywords:
Batik, Ecoprint, Konservasi, Mangrove, BerkelanjutanAbstract
Mangrove merupakan salah satu ekosistem laut yang paling produktif dengan beranekaragam flara dan fauna mangrove, daerah yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut, daerah asuhan (nursery ground) dan tempat mencari makan bagi biota laut, Selain itu, daun, batang, akar dan bunga mangrove telah digunakan sebagai pewarna alami dalam pembuatan kerajinan tangan atau bahan tekstil yang disebut dengan istilah teknik batik ecoprint mangrove. Produk batik ecoprint mangrove menghasilkan nuansa warna alami dengan motif yang indah yang ramah lingkungan. Sasaran pelatihan Program Desa Binaan (PDB) yaitu mitra KPM Sekat Bakau Desa Buruk Bakul Kabupaten Bengkalis yang berjumlah 20 orang, dibantu oleh mahasiswa Kukerta MBKM LPPM Universitas Riau tahun 2024 berjumlah 10 orang. Tujuan kegiatan PDB yaitu transfer iptek batik ecoprint mangrove pada mitra KPM Sekat Bakau dan masyarakat di Desa Buruk Bakul, dengan menghasilkan produk ecoprint yang berkualitas. Diharapkan mendorong masyarakat melakukan upaya konservasi hutan mangrove berkelanjutan dan membentuk desa binaan yang mandiri. Peserta pelatihan sangat antusias dan memiliki motivasi untuk membuat batik ecoprint mangrove. Hal ini dapat menjadi alternatif mata pencaharian untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Buruk Bakul.
Downloads
References
Amalia, A.V., Jabbar, A., Parmin, A. Widiyatmok, S.H., Dewi, D.R., Hudaini, H.N., & Utama, D.P.B. (2022). Diversifikasi produk edu-park tambakrejo melalui pelatihan eco-print dengan metode pounding. Jurnal Pengabdian Masyarakat: Bubungan Tinggi, 4(3): 971-977.
Arif, W.F. (2019). Uji coba warna daun sirih merah dengan teknik pounding dan steam. Jurnal Seni Rupa, 7(2): 73-80.
Asmit, B., Syahza, A., Mahdum, A., & Riadi, R. M. (2020). Opportunities and prospect for tourism development on Rupat Island, Indonesia. Folia Geographica, 62(2):133-148.
Bintrim, R. (2008). Eco colour: Botanical dyes for beautiful textiles by india flint.
Harjito, B., Qurrat‘Aini, M.R., & Kulsum, E.R.U. (2022). Pelatihan ecoprint dan tiedye bagi warga berkebutuhan khusus Desa Ngreco Weru Sukoharjo. Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 6(3): 678-684.
Kumar, V., & Prabha, R. (2018). Extraction and analysis of natural dye. Jurnal of Natural and Product and Plant re. Prod. Plant Resourse, 8(2); 32-38.
Mardiana, T., Warsiki, A.Y.N., & Heriningsih, S. (2020). Community development training with eco-print training Wukirsari Village, Sleman District, Indonesia. International Journal of Computer Networks and Communications Security, 8(4): 32–36.
Nurcahyanti, D., & Septiana, U. (2018). Handmade eco print as a strategy to preserve the originality of ria miranda designs in the digital age. Mudra Jurnal Seni Budaya, 33(3), 395-400.
Richards, D.R., & Friess, D.A. (2016). Rates and drivers of mangrove deforestation in Southeast Asia, 2000–2012. Proceedings of the National Academy of Sciences, 113(2), 344-349.
Saptutyningsih, E., & Wardani, D.T.K. (2019). Pemanfaatan bahan alami untuk pengembangan produk ecoprint di Dukuh IV Cerme, Panjatan, Kabupaten Kulonprogo. Warta Lpm, 21(2), 18-26.
Wirawan, D.S.B., & Siddiqi, H.A. (2017). Eksplorasi warna alam menggunakan kulit batang, akar, daun dan buah dari tanaman mangrove (Rhizopora stylosa) sebagai pewarna batik dengan penggunaan fiksator tawas, tunjung dan kapur. Jurnal Litbang Kota Pekalongan, 13: 73–81.
Wiwit, W., & Kamil, M. (2020). Monitoring dan evaluasi kebijakan program bantuan pangan non tunai (BPNT) dalam penanggulangan kemiskinan di Kota Batu. GOVERNMENT: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 13(1), 1-12.